DPRD Lampung Tegaskan Pentingnya Bentuk Pansus Mafia Tanah

 

Selepas pimpinan dan anggota Komisi I DPRD Lampung menerima perwakilan warga Lampung Selatan yang merasa dirugikan pada kepemilikan aset tanahnya di Bakauheni, Lampung Selatan oleh korporasi tertentu, Yozi Rizal, Ketua Komisi I, mendesak aparat terkait untuk memberantas mafia tanah, tanpa pandang bulu, Rabu (2/2).

Kata Yozi, kejadian yang terus terulang dari waktu kewaktu dan seakan tiada hentinya, harus segera dituntaskan.

“Tentu political will dari aparat terkait, dalam hal ini adalah BPN untuk tak segan menuntaskan agenda pemberantasan mafia pertanahan tanpa pandang bulu,” kata Yozi dalam rilis.

Kejadian terakhir, ungkap Yozi, adalah seorang ibu tua bersama pihak ahli warisnya dari Lampung Selatan yang melaporkan persoalan sengkarut kepemilikan aset tanahnya yang dalam penguasaan suatu korporasi kepada Komisi I.

Padahal ahli warisnya tak pernah sekalipun melakukan transaksi pemindahtanganan aset tanah seluas lebih dari hektare tersebut,  termasuk kepada pihak korporasi tersebut.

“Seorang ibu, Masnun dari Lampung Selatan, melaporkan kepada kami, perihal tanahnya seluas lebih dari 9 hektar,” ungkap Yozi.

Dari penuturan Masnun, yang bersangkutan merupakan pemegang sah sertifikat tanah sporadik seorang tokoh Lampung yang berlokasi di Desa Sumur, Ketapang, Lampung Selatan.

Namun, secara fisik, tanah tersebut dalam penguasaan pihak korporasi, bahkan sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak berwenang nama yang tertera justru istri dari tokoh tersebut. Sertifikatnya pun dalam penguasaan korporasi tersebut.

Menurut Bendahara Partai Demokrat ini, apa pun kejadiannya, sertifikat ganda pada bidang yang sama, namun berbeda nama yang tertera, tentu jadi persoalan dan jadi preseden buruk.

“Hak kepemilikan tanah perseorangan dilindungi undang-undang oleh karena itu, BPN sebagai lembaga yang berwenang dalam proses pertanahan, harus menuntaskan persoalan tanah. Tentu ada mafia tanah yang bermain di sini. Kami tegaskan kasus seperti ini harus diselesaikan,” tegas Yozi.

Menurut Yozi, solusi yang kini menjadi komitmen Komisi I DPRD Lampung adalah hadirnya Pansus Kasus Mafia Tanah yang segera digulirkan.

Senada dengan Yozi, Watoni Nurdin, anggota Komisi 1, juga mendorong hal yang sama. Bahwa kedudukan tanah yang dimaksud harus dipertanyakan secara jelas kepada pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional).

Sementara, Wakil Ketua Komisi I DPRD Lampung, Mardani Umar menyatakan, sepanjang 2015 hingga 2020, terdapat 301 kasus sengketa tanah yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Lampung.

“Dari persoalan sengketa lahan itu, beragam kejadian, mulai dari tumpang-tindih kepemilikan hak tanah, sengketa batas tanah, dan perkara kepemilikan,” ungkap Sekretaris DSW PKS Lampung.

Mardani berharap, kejadian kasus pertanahan di Lampung makin membuka mata para pemangku kepentingan, bahwa kasus seperti ini seperti fenomena gunung es.

“Tampaknya kecil karena hanya melihat puncaknya, namun sesungguhnya ada banyak yang belum terungkap. Ini harus jadi perhatian bersama. Dan seperti kata Ketua Komisi I, solusi dari kami adalah hadirnya pansus untuk menyibak tabir fenomena gunung es ini, ” pungkas Mardani. []
Wartalampung.id


DPRD Lampung Bakal Panggil Bapenda dan Bappeda

 Bandar Lampung – Komisi III DPRD Provinsi Lampung pada bulan April mendatang akan memanggil 23 organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melakukan koordinasi dan evaluasi.


Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Lampung Hanifal mengatakan salah satu OPD yang akan dipanggil adalah Bapenda dan Bappeda.


“Kami ingin mengetahui berapa target pendapatan asli daerah (PAD) dari Bapenda khususnya dari pembayaran pajak bermotor,” ujarnya di Kantor DPD Demokrat Lampung, Rabu (2/2/2022).


Hal tersebut sebagai evaluasi kinerja pada masing-masing OPD, dalam memberikan PAD.


“Seperti misalnya tahun 2021 targetnya Rp3 miliar dan ternyata tercapai. Artinya di tahun 2022 targetnya dapat kami tingkatkan,” tambah Ketua Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Lampung itu.


Wartal


ampung.id,

Reses di Bandarlampung

 


BANDARLAMPUNG, – Aprilliati, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan asal dapil Lampung I Kota Bandarlampung, turut mengekspresikan keprihatinan mendalam atas kesulitan rakyat konstituen dapilnyi dengan membagi-bagikan minyak goreng.

“Kami Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung selalu memberi solusi bukan janji dan selalu hadir ditengah kesulitan rakyat,” ujar Aprilliati yang tak lain juga ketua fraksi, saat kesempatan hari kedelapan bertemu warga di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura, dan Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandarlampung.

Dalam keterangannya, Senin (28/2/2022), legislator hijabers, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Bidang Perempuan dan Anak ini mewartakan, reses tahap pertama tahun 2022 tersebut selain untuk mendengar langsung keluh kesah rakyat, juga dilaksanakan dibawah bimbingan erat protokol kesehatan cegah kendali Covid-19.
Aspirasi ibu-ibu mengeluhkan sulitnya mendapatkan dan masih mahalnya harga minyak goreng di lingkungan mereka,” ujar anggota Komisi V DPRD Lampung ini.

Dalam resesnyi yang dihadiri warga yang didominasi kaum ibu, juga para Ketua RT, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh masyarakat setempat. tersebut, keluhan ihwal kelangkaan sekaligus tingginya harga keekonomian minyak goreng kemasan jadi atensi khusus Aprilliati.

Selain itu, warga setempat khususnya para warga Gang Kulit, Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandarlampung, yang notabene berbatasan langsung dengan Kabupaten Pesawaran juga mengeluhkan persoalan infrastruktur jalan dan solusi terhadap potensi ancaman bencana banjir.

“Semua keluhan dan aspirasi masyarakat ini nantinya akan kami bawa ke DPRD Provinsi Lampung, kami sampaikan ke pemerintah setempat, seperti kita harapkan bersama, semoga segera ditindaklanjuti,” lugasnya


DPRD Lampung Diberi Usul Prioritaskan Infrastruktur

 


Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mengajukan penguatan infrastruktur di Bumi Sai Wawai pada reses Anggota DPRD Provinsi Lampung. Walikota Metro, Wahdi Sirajuddin mengatakan, penguatan infrastruktur tersebut diperlukan lantaran Metro merupakan penunjang pembangunan di Lampung.

“Kota Metro ini sebagai penunjang pembangunan Provinsi Lampung, mulai dari perguruan tinggi, rumah sakit dan juga jalan penghubung ekonomi. Semua di Metro lengkap,” kata dia, Jumat, 25 Februari 2022.
Dia menyebut, beberapa jalan yang masuk dalam wewenang provinsi seperti Jalan Budi Utomo, Jalan Pattimura, dan Jalan Soekarno Hatta juga diharapkan menjadi atensi dalam pembangunan kedepan.

“Untuk Jalan Budi Utomo kami sepakat untuk dijadikan jalur dua. Karena itu merupakan jalur alternatif menuju gerbang tol Kota Baru dan juga merupakan jalan ekonomi,” ungkapnya.

Menurutnya, jika memang di tahun 2022 ini belum dapat direalisasikan Wahdi Berharap di tahun 2023 dapat di realisasikan.
“Untuk penguatan infrastruktur memang memerlukan anggaran yang besar. Jika di perubahan tidak terealisasi maka akan kami ajukan pembangunan di tahun 2023. Atau pembangunan yang dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung, Ririn Kuswantari mengatakan, reses yang dilakukan Anggota Dapil III ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat melalui Pemerintah.
Tentu dengan mengumpulkan aspirasi dari Kabupaten/Kota dapat menjadi prioritas di pembangunan dari tahun ke tahun.
“Tadi telah disampaikan pak Wali, perlunya penguatan infrastruktur di Kota Metro. Persoalan Jalan Budi Utomo itu setiap reses pasti disampaikan. Kami tidak bisa berjalan sendiri jadi perlu dikawal bersama,” kata dia.

Dia menambahkan, dengan menerima apapun yang disampaikan Walikota Wahdi, ini dapat menjadi atensi untuk mendukung pembangunan Bumi Sai Wawai.

“Banyaknya usulan yang disampaikan tentu ini menjadi kepercayaan kami. Insyaallah bisa diterima dan direalisasikan kedepannya. Mulai dari pembangunan, penguatan ekonomi dan lainnya,” tambahnya.
Diketahui, para legislator Dapil III Provinsi Lampung yang melakukan reses ke Kota Metro diantaranya, Ririn Kuswantari, Elly Wahyuni, Siti Rahma, Hanifah, FX Siman, Zunianto, Watoni Nurdin, Angga Satria Pratama, Ahmad dan Supriyanto. (*)

Sinarlampung


Budi Bantu Bayi di Tulangbawang

 


Tulangbawang – Anggota DPRD Provinsi Lampung Budhi Condrowati bersama anggota DPRD Tulangbawang Ines Septia Saputri menyempatkan diri untuk melihat kondisi Halimatus Sadiya.

Balita berusia 3 bulan buah hati pasangan Agus Sucipto dan Wiwik Widayanti ini terlahir dengan kelainan kaki atau dengan bahasa medisnya genu varum.

Genu varum atau kaki O (bow legs) adalah kondisi di mana sudut pertemuan antara tulang femur dan tibia pada lutut menjauhi garis tengah tubuh, sehingga memberikan manifestasi tungkai yang melengkung.

Kondisi ini biasanya muncul sejak masa kanak-kanak, tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa. Genu varum dapat melibatkan satu tungkai (unilateral) atau kedua tungkai (bilateral) dengan penyebab yang bervariasi.

Pada kondisi patologis, genu varum pada anak-anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Yaitu, kelainan struktur tulang, seperti blount disease (tibia vara) dan akondroplasia; faktor metabolik, seperti disfungsi renal; serta infeksi, seperti rickettsia. Kondisi ini juga dapat didukung faktor risiko, seperti obesitas dan kelainan gait atau pola berjalan.

Halimah juga sudah menjalani operasi agar kedua kakinya dapat normal kembali.

Kedua srikandi PDI Perjuangan ini dengan spontan terpanggil untuk membantu setelah melihat kondisi Halimah yang lemah di gendongan sang ibu.

“Saya bersama Ines merasa prihatin dengan kondisi Halimah yang kedua kakinya masih dibalut perban pasca operasi, dengan sedikit bantuan yang dihimpun setidaknya dapat meringankan perekonomian kedua orang tuanya dalam merawat halimah selama proses penyembuhan,” ujar Condrowati dalam keterangan tertulis, Jumat 25/2/2022.

Sementara, Ines Septia Saputri berjanji membantu keluarga halimah agar mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang.

“Saya akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar keluarga ini mendapatkan perhatian pemerintah daerah baik untuk pengobatan dan biaya perawatan Halimah,” tutur Ines.

 Wartalampung.id


Budiman AS Klaim Punya Kinerja Baik

 


DPD Demokrat Lampung akan melakukan musyawarah cabang (muscab) serentak untuk 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

Ketua DPC Demokrat Bandar Lampung Budiman AS mengatakan, jadwalnya belum diketahui. Tetapi kemungkinan dalam waktu dekat.

“Saat ini DPD Demokrat Lampung masih menunggu surat dari DPP soal tanggalnya,” ungkapnya. Jumat (25/2/2022).

Menanggapi apakah dirinya akan mencalonkan diri kembali, Budiman membenarkan, ia optimistis memiliki kinerja baik.

Di masa jabatannya sebagai ketua DPC, perolehan kursi di DPRD Bandarlampung masih mampu mempertahankan perolehan lima kursi.

“Itu sudah patut disyukuri di tengah penurunan perolehan suara nasional, tetapi Bandar Lampung masih tetap bertahan,” tambahnya.

Dia meyakini dengan elektabilitas yang makin baik secara nasional, ditambah ketua umum yang punya elektabilitas tinggi, Demokrat mampu menambah kursi.

“Kami pernah 10 kursi di 2009-2014, itu target saya. Setidaknya naik tiga menjadi delapan kursi. Sehingga saat pilkada nanti bisa mengusung calon kepala daerah,” kata dia.

Meski begitu, dia mempersilakan apabila ada kandidat lain yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua DPC Demokrat Bandar Lampung.

“Mekanismenya ada, kita demokrasi. Seluruh kader Demokrat, tingkat PAC harus bisa tegak lurus terhadap aturan yang dibuat DPP,” ungkapnya. []

Wartalampung.id


Yozi Siap Kawal LBH Soal Pelaporan Oknum Jaksa

 


Bandar Lampung — DPRD Provinsi Lampung menyatakan akan mengawal Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung dalam melaporkan jaksa berinisial AM yang diduga memalsukan kepemilikan lahan warga seluas 70.000 m2 di Desa Malang Sari, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).

Ketua Komisi I DPRD Lampung, Yozi Rizal mengatakan, pihaknya juga mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Dan meminta polisi bersikap netral dalam mencari fakta sebenarnya.

“Kita mendorong polisi untuk mengusut tuntas kejadian ini,” katanya, Jumat, 25 Februari 2022. 

“Komisi I sudah ada kesepakatan secara lisan dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung bahwa kita akan membentuk kelompok kerja (Pokja) yang secara perlahan akan coba kita inventarisasi, tingal menunggu pengesahan,” sambung dia.

Yozi menduga masih banyak sindikat mafia tanah yang lebih besar dan berada di Provinsi Lampung. Melalui pokja tersebut, ia bergarap semua kasus bisa terbongkar.

“Sudah audiensi dengan Kanwil BPN, tinggal pengesahan saja kita jalan,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan keluarga AM, Rahmat Alam membantah tuduhan pemalsuan kepemilikan tersebut. Menurutnya keluarga membeli lahan tersebut dari tokoh masyarakat setempat. 

 “Jadi kami tegaskan tidak benar AM itu mafia tanah. Selain itu, tanah tersebut adalah benar di lokasi eks register yang dikonversi kepada masyarakat. AM dan keluarga membeli dari tokoh di sana,” katanya. 

Lampost.co


Ade Utami Narasumber Diskusi KAHMI Komek

 


Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Ekonomi (KAHMI Komek) Universitas Lampung kembali mengadakan Ngobrol Perkara Iman dan Imun (Ngopii) Edisi 33, Jumat (25/2).

Ngopii kali ini membahas Pembentukan 5 BUMD Baru, Antara Harapan dan Tantangan dengan narasumber Anggota DPRD Lampung Ade Utami Ibnu dan Akademisi FEB Unila Usep Syaipudin. 

Diskusi kali ini dipandu host keroyokan yakni Petir, Fitra, Mauldan, Dimas, Idris dan Arie serta dipandu moderator Hardi Sanjaya dari HMI Komisariat Ekonomi Unila. 

Ade Utami mengatakan, BUMD dibentuk tujuannya untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lampung. Selama ini, DPRD selalu mendapat laporan bahwa BUMD yang sudah ada tidak memberikan keuntungan. 

Bahkan, salah satunya yakni BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU) yang Direkturnya terjerat kasus korupsi. 

“Ketika mendengar usulan dari Gubernur Lampung (Arinal Djunaidi) untuk mengajukan lima BUMD baru, saya secara pribadi dan secara institusi, menolak keras,” kata dia. 

Ia menilai, penolakan itu didasari oleh kondisi BUMD yang sudah ada namun tidak memberikan keuntungan dan nasibnya memprihatinkan. Apalagi, BUMD akan diberi permodalan dari APBD, yang sekarang juga dikurangi, ia khawatir malah uang rakyat jadi mubazir. 

Setelah itu, dilakukan beberapa kali presentasi dari Gubernur dan pemprov hingga akhirnya Raperda lima BUMD disahkan 25 Januari 2022.

Singkatnya, kata Ade, lima BUMD itu adalah PT Simpul Trans Lampung yang bergerak di bisnis tiket pesawat umroh murah dan PT Wisata Lampung Indah di bidang jasa akomodasi, pengelolaan penginapan, reklame, pengelolaan PKOR dan Hotel Bintang Lima di Harbour City. 

Selanjutnya, BUMD PT Lampung Sarana Karya

BUMD yang bergerak di bidang properti, PT Bumi Argo Lampung bidang usahanya pembenihan padi, ayam petelur, dan udang vaname dan PT Lampung Usaha Energi. 

“Pihak eksekutif merasa optimis BUMD ini akan memberikan laba maksimal bagi PAD. Tapi akan ada beberapa tantangan berat bagi Gubernur dan pimpinan BUMD tersebut, terutama tantangan krisis kepercayaan masyarakat,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung ini. 

Menurutnya, pemilihan direksi BUMD rentan tersangkut konflik kepentingan. Muncul dugaan, jika yang dipilih bukan berdasarkan profesionalitas tapi imbal jasa dan bagi-bagi jabatan. 

Sementara itu, sebagai akademisi, Usep mengatakan, mayoritas BUMD yang betul-betul untung adalah perbankan. Pasalnya, perbankan diawasi dengan ketat dan dapat dikalkulasi untung ruginya secara cepat. 

“Perbankan ini biasanya dokternya dan perawatannya bagus, kalau BUMD bidang lainnya ini diem diem ternyata kanker stadium empat. Tau-tau rugi. Jadi ini harus dikawal betul oleh DPRD,” kata dia. 

Selain itu, Usep melanjutkan, tantangan lainnya dari BUMD adalah tata kelola penerapan good governance. Hal ini sulit diterapkan karena adanya banyak kepentingan dalam tubuh BUMD. 

“Ini sangat sulit, karena dari proses mengandung hingga melahirkannya sudah penuh liku-liku, begitu lahir ada yang berkumis, prematur dan sebagainya,” kata dia. 

Diskusi diikuti antusias oleh seluruh peserta baik dari mahasiswa dan alumni. Mayoritas mengusulkan agar ada pengawasan yang jelas dari DPRD terhadap BUMD, mulai dari kinerja hingga anggaran. 

Rmol


Anggota DPRD Lampung Serap Aspirasi Warga Tulangbawang

 


Para legislator DPRD Lampung kembali turun ke masyarakat dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat. Tak terkecuali anggota DPRD dapil VI (Mesuji, Tulangbawang dan Tulangbawang Barat) Budhi Condrowati yang menyambangi Kampung Banjaragung dan Kampung Tritunggal Kaya, Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang (24/2/2022).

Dalam kunjungannya bersama anggota DPRD Tulangbawang Ines Septia Putri, Budhi Condrowati mendapat laporan, seperti jalan lingkungan yang rusak, kelangkaan pupuk, hingga kekurangan air bersih.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Mesuji ini berjanji akan menindaklanjuti hal tersebut yakni berkoordinasi dengan dinas terkait.

“Kami akan tindak lanjuti persoalan ini dengan berkoordinasi bersama dinas terkait. Soal jalan rusak lingkungan, sebenarnya kewenangan kabupaten. Tetapi akan kami usulkan untuk diteruskan ke dinas yang bersangkutan. Saya bersama Ines yang merupakan anggota DPRD setempat, siap menampung segala keluh kesah masyarakat,” jelas anggota Komisi V DPRD Lampung Fraksi PDI Perjuangan ini.

Terkait air bersih, Budhi Condrowati mengatakan, akan mengusulkan sumur bor di daerah tersebut.

“Permasalahan yang ada di masyarakat hari ini akan kami tindak lanjuti ke program kerja mendatang,” ucapnya.

Selain itu, masyarakat setempat khususnya para kelompok tani mengeluhkan kelangkaan pupuk di daerah mereka yang tentunya tak kalah viral dengan kelangkaan minyak yang menghantui Lampung. “Kelompok tani juga curhat ke saya minta bantuan hewan ternak kambing,” pungkasnya. []

 Wartalampung.id


Anggota DPRD Lampung Sosialisasi Perda Rembuk Desa

 


Dalam bersosialisasi di masyarakat kerukunan menjadi salah satu bentuk dalam menjaga rasa harmonis bermasyarakat.

“Masalah-masalah yang ada di masyarakat dapat diselesaikan dengan rembug desa sehingga konflik yang ada di masyarakat dapat terselesaikan secara kekeluargaan,” ujar anggota DPRD Provinsi Lampung Syarif Hidayat saat mensosialisasikan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Rembuk Desa dan Kelurahan dalam Pencegahan Konflik, 24/2/2022.

Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Lampung menambahkan, perda yang dibuat oleh pemerintah provinsi untuk dapat menciptakan masyarakat yang rukun dan damai.

“Perda ini diciptakan untuk menjaga kerukunan dan perdamaian dalam bermasyarakat, sehingga diharapkan kehidupan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dapat melakukan rembug desa untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.

Kegiatan yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, dan pengecekan suhu tubuh. Bertempat di Gunung Terang, Kota Bandar Lampung.

Lurah Gunung Terang, Cecep menyampaikan apresiasi untuk kegiatan yang digelar oleh anggota DPRD Provinsi Lampung.

“Kegiatan yang dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi Lampung bapak Syarif Hidayat ini tentunya dapat mengingatkan kembali kepada kita melalui rembug desa menjadi salah satu hal dalam menciptakan keharmonisan bermasyarakat,” tegasnya.

“Jika ada permasalahan dalam bermasyarakat, perda rembug desa ini dapat menjadi pedomannya untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan,” tutupnya. []

Wartalampung.id


Anggota DPRD Lampung Dapil III Gelar Reses di Pringsewu

 


Anggota DPRD Provinsi Lampung dari daerah pemilihan III yang meliputi Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Pesawaran dan Kota Metro melakukan kegiatan reses di Kabupaten Pringsewu.

Para legislator tersebut diantaranya  Ririn Kuswantari, Elly Wahyuni, Siti Rahma, Hanifah, FX Siman, Zunianto, Watoni Nurdin, Angga Satria Pratama, Ahmad dan Supriyanto.

Wakil Bupati Pringsewu Fauzi didampingi jajaran pemerintah daerah dan lembaga vertikal terkait beserta tokoh masyarakat setempat menerima kedatangan anggota DPRD Provinsi Lampung di Balai Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kamis (24-2-2022).

Wabup Fauzi berharap kehadiran anggota DPRD Provinsi Lampung di Kabupaten Pringsewu  dapat meningkatkan pembangunan Bumi Jejama Secancanan dalam upaya menyejahterakan masyarakat.

Sementara itu, Ririn Kuswantari mengatakan pihaknya yaitu Tim 311 — dapil III dengan 11 anggota, berkunjung ke Pringsewu untuk menyerap asprasi masyarakat.

Ririn juga menyampaikan sejumlah program pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2022 untuk Kabupaten Pringsewu, khususnya bidang infrastruktur, yakni rekonstruksi jalan ruas Kalirejo-Pringsewu, rehabilitasi ruas jalan poros Pringsewu-Pardasuka.

Lalu rehabilitasi jaringan irigasi di Dusun I Pekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa, rehabilitasi irigasi di Pekon Sidodadi, Kecamatan Pardasuka, rehabilitasi irigasi di Pekon Kota Waringin, Kecamatan Adiluwih, rehabilitasi jaringan irigasi di Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas.

Rehabilitasi jaringan irigasi di Kecamatan Sukoharjo, rehabilitasi jaringan irigasi di Pekon Enggalrejo, Kecamatan Adiluwih, rehabilitasi jaringan irigasi di Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa.

Kemudian renovasi Gedung PWRI Kabupaten Pringsewu, pembangunan sumur bor di Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, pembangunan sumur bor di Sinargunung dan Tanjungrusia, Kecamatan Pardasuka, pembangunan sumur bor di Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu.

Pembangunan sumur bor di Pekon Way Ngison dan Candiretno, Kecamatan Pagelaran, pembangunan sumur bor di Pekon Tanjunganom, Kecamatan Ambarawa, pembangunan sumur bor di Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, serta peningkatan jalan lingkungan di Pekon Banyumas, Kecamatan Banyumas.

Pada kesempatan tersebut, anggota DPRD Provinsi Lampung didampingi Wakil Bupati Pringsewu juga meninjau sejumlah titik lokasi diantaranya sarana irigasi yang akan direhabilitasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung. (*)