Pringsewu- Peranan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 sangat vital. Selain memantau penghitungan, juga perlu cermat melihat siapa yang sudah atau belum menggunakan hak pilih.
Elly Wahyuni Beri Pelatihan Ratusan Saksi TPS di Pringsewu
Pringsewu- Peranan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 sangat vital. Selain memantau penghitungan, juga perlu cermat melihat siapa yang sudah atau belum menggunakan hak pilih.
Elly Wahyuni: Kami Yakin Prabowo-Gibran Menang di Lampung
Bandar Lampung- Tim Kemenangan Daerah (TKD) Lampung Prabowo-Gibran menggelar (Nobar) debat Cawapres.
Bendahara Gerindra Lampung Elly Wahyuni menyebut Gibran punya gagasan yang konkret.
Alasannya, Cawapres milenial ini berkomitmen untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki negara Indonesia untuk kemakmuran rakyat.
"Sudah jelas, tadi Cawapres Mas Gibran sudah menyampaikan bahwa Bapak Prabowo dan Mas Gibran akan memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal untuk kemakmuran rakyat," ungkapnya, Minggu (21/1/24).
Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung ini mengaku tidak kaget jika Gibran bisa menguasai panggung debat cawapres meski banyak orang yang underestimate.
"Penampilannya tadi (Gibran) semakin membuat kami yakin, Prabowo-Gibran menang di Lampung," pungkasnya. (*)
Elly Paparkan Peran Penting Saksi
Pringsewu- Peranan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 sangat vital. Selain memantau penghitungan, juga perlu cermat melihat siapa yang sudah atau belum menggunakan hak pilih.
Informasi ini disampaikan Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni saat memberi pembekalan dan pelatihan kepada ratusan saksi TPS di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung Senin (22/1/24).
Bahkan, kata Elly, saksi dari Partai Gerindra harus proaktif menjemput masyarakat yang belum mencoblos sebelum penutupan TPS.
“Cek menjelang penutupan TPS mana pemilih yang belum datang maka dijemput untuk segera memilih, pastikan mereka untuk coblos nomor 2 Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024,” tuturnya.
Kendati begitu dia menekankan, menjelang penghitungan suara setiap saksi harus hadir untuk memastikan suara Prabowo, Partai Gerindra, dan calegnya untuk dimenangkan di setiap TPS.
Wanita akrab disapa Bunda Elly ini menyebut, kemenangan Partai Gerindra dan Prabowo sebagai presiden 2024, akan memaksimalkan langkah pengabdian dalam memperjuangkan persatuan Indonesia.
“Sejak awal Pak Prabowo berbicara bahwa jabatan presiden adalah alat perjuangan kita untuk mempersatukan Republik Indonesia, mempersatukan semua rakyat Indonesia,” pungkasnya. (*)
Elly Wahyuni Sikapi Terlantarnya Mahasiswa Unila
Bandar Lampung – Wakil Ketua DPRD Lampung, Elly Wahyuni mengaku belum mendapat kabar ratusan mahasiswa Unila terlantar saat melakukan kegiatan di luar kota.
Namun Politisi Gerindra Lampung ini berpesan agar pihak Unila lebih berhati-hati dalam membina mahasiswanya yang mengadakan kegiatan du luar kota. Pun meminta memberikan sanksi tegas pada ‘biang kerok’ masalah tersebut.
“Tapi jika aturan dan kesepakatan dengan mahasiswa PKL tidak dijalankan. Maka untuk segera pihak Unila melakukan dan mengumpulkan bukti kejadian yang ada dan memberikan teguran bahkan sanksi bagi penyelenggara serta meninjau ulang kembali kegiatan PKL. Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ungkapnya, Senin (21/1/24).
Tokoh Lampung: Supaya Ada Perbaikan
Tokoh Masyarakat sekaligus Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Provinsi Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie meminta pihak Universitas Lampung (Unila) lebih profesional dalam membimbing mahasiswa yang melakukan kegiatan di luar kota.
Mantan Ketua DPD 1 Golkar Lampung ini meminta pihak terkait bertanggungjawab untuk masalah terlantarnya ratusan mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani (Penjas) angkatan 2022 FKIP Unila yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sejak 14 Januari 2024 di tiga lokasi yakni Bali, Bromo dan Yogyakarta,
Mereka semua berjumlah 133 orang terlantar di Rest Area Tol Semarang-Batang Km 360 Kecamatan Subah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Bahkan terancam diturunkan oleh sopir Bus Kensya Trans Wisata.
“Pembantu rektor harus turun lapangan, cek, diurus dijemput, jangan seperti jaman Prof. Aom (Karomani). Supaya ada perbaikan-perbaikan,” Minggu (21/1/24).
Reses Anggota DPRD Lampung, Warga Pesawaran Minta Tarup
Pesawaran — ‘Banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat, dalam diskusi yang dikemas kegiatan reses barusan, tentu ini menjadi catatan saya untuk terus menyuarakan, memperjuangkan aspirasi yang sudah saya terima’, demikian disampaikan Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Lampung, Hanifah usai kegiatan Reses di Kecamatan Way khilau, Kabupaten Pesawaran. Kamis (18/01/2024).
Pada kesempatan itu, Ketua Muslimat NU Kabupaten Pesawaran tersebut menuturkan. Dalam catatan tim, untuk Desa Way Kepayang. Masyarakat menginginkan pengadaan tarup, dan seragam pengajian.
“Untuk wilayah, Gunung Sari pun hampir sama. Artinya, mayoritas ibu-ibu meminta untuk bisa mendapatkan seragam. Ini akan segera diupayakan untuk direalisasikan melalui sejumlah program bantuan tersebut,” kata Hanifah.
Bahkan, sebelumnya. Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung itu mengaku masyarakat Desa Gading Rejo mengeluhkan persoalan BPJS Kesehatan gratis dan Bibit pertanian. “Hasil aspirasi ini, menjadi catatan saya, apalagi untuk pertanian memang ranah Komisi II. Mudah-mudahan, secepatnya bisa direalisasikan,” ungkapnya.
Namun, kata politisi PKB Lampung itu. Yang perlu diketahui oleh masyarakat Lampung, khususnya Dapil III meliputi Pesawaran, Pringsewu, dan Metro. Aspirasi yang diterima akan diperjuangkan secara maksimal dalam rapat-rapat Komisi untuk kemudian di putuskan dalam sidang paripurna.
“Tugas saya adalah memperjuangkan, mengawal, dan merealisasikan aspirasi yang sudah diminta oleh masyarakat. Sehingga, keluhan tentang berbagai bidang khususnya, pertanian dan kesehatan dapat teratasi,” tegas Hanifah.
Watoni Noerdin Reses di Pesawaran
Pesawaran — Silaturahmi yang dikemas dalam kegiatan serap aspirasi tahap 1 tahun 2024, terus dilakukan Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024 secara serentak. Hal tersebut bertujuan menselaraskan pembangunan di seluruh bidang, hingga terasa di semua lapisan masyarakat.
Dari diskusi yang digelar, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin banyak masukan aspirasi dari masyarakat Desa Lumbir Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran. Diantaranya, pengadaan Sumur Bor lingkungan dan Sumur BOR Pertanian. Kemudian, bantuan ternak. Selanjutnya, pendampingan dan modal UMKM pengrajin tas, seragam jaranan.
Salah satu warga Lumbir Rejo Pesawaran, Sudarno (50) mengatakan wilayahnya kerap kesulitan air di setiap musim kemarau, baik untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, maupun lahan pertanian. Artinya, dengan hadir wakil rakyat dalam kesempatan ini, membuka harapan bagi warga Lumbir Rejo mendapatkan bantuan sumur BOR.
“Mewakili warga, kami minta kepda Pak Watoni, minta sumur BOR lingkung dan pertanian. Karena, ketika musim kemarau. Untuk mendapatkan air sulit,” kata Sudarno. Jum’at (19/01/2024).
Kemudian, Sudarno melanjutkan. Warga Lumbir Rejo Pesawaran meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Anggota DPRD Provinsi selaku wakil rakyat, untuk dapat memberikan bantuan ternak.
“Tolong pak, jika memang ada program dari pemerintah. Kasih kami bantuan ternak, agar kami bisa berternak. Minimal, bantuan kambing,” tegasnya.
Ketua DPRD Lampung Siap Perjuangan Nasib PPPK
Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay SH., MH penuhi janji perwakilan ribuan PPPK tahun penerimaan 2023 untuk menghadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menindaklanjuti keluhan yang sebelumnya pernah disampaikan minggu lalu. Selasa (16/01)
Dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Lampung juga mengajak seluruh tamu undangan yang hadir untuk menyanyikan lagu hymne guru di saat kegiatan berlangsung.
Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay menyebutkan bahwa nasib tenaga pendidik ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah, untuk itu hari ini saya berterimakasih kepada OPD yang sudah menghadiri dan memenuhi undangan yang diberikan.
“ Ya saya terimakasih, ini sifatnya program bukan janji, hari ini adalah wujud kepastian dan keseriusan lembaga DPRD menindaklanjuti apa yang disampaikan sebelumnya, jadi kita diskusi dan kita cari solusinya “ Ujar Mingrum
Ia juga menilai bahwa apa yang di dengar terkait gaji yang diterima guru sangatlah tidak layak, ini harus juga menjadi kajian, bagaimana mungkin mereka akan fokus membangun dan meningkatkan peradabaan bagi generasi penerus apabila permasalahan dan kepastian mereka pun belum ada titik terang dan solusi atas permasalahan itu.
“ Kita ingin tenaga pendidik kesejahteraannya di evaluasi, tadi juga saya dengar kalau PPPK atau guru yang statusnya PNS masuk ke salah satu sekolah, jam mengajar guru status honorer akan di kurangi, yang setiap hari mengajar saja beluk tentu penuhi kebutuhan mereka apalagi jika dikurangi jam mengajarnya “ Lanjutnya
Diskusi dengan Warga Pringsewu, Ini Kata Anggota DPRD Lampung
Pringsewu — ‘Pak, mayoritas kami disini petani. Lahan kami, banyak tidur kalau di musim kemarau. Dan Infrastruktur Jalan Tani tolong diperbaiki’, demikian disampaikan warga Dusun Padang Asri, Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Dihadapan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin, saat diskusi dimasa reses. Rabu (17/01/2024).
Ketua Kelompok Tani, Beringin Jaya 2 Padang Asri, Kecamatan Pringsewu, Darsono mengatakan bahwa persoalan air pertanian sudah kerap disampaikan disejumlah forum, baik Desa dan sejenisnya. Tapi, sampai saat ini tidak pernah terwujud.
“Sawah saya murni tadah hujan, kalo musim kemarau, lahan banyak yang tidur. Karena, tanah liat petani mau nanam apa. Pak, tolong dibantu. Kami minta solusi dari Bapak Watoni,” kata Darsono.
Menurutnya, petani di wilayah Padang Asri Fajar Agung sudah bingung untuk mengadu persoalan perairan pertanian. Bahkan, usul sumur BOR gak pernah terwujud.
“Petaninya disini GIAT untuk bertani, tapi gak ada air. Kalau gak ada air petani Mangkrak. Jika nyedot dari irigasi, harus mengeluarkan uang dengan nilai 500 ribu/hektar,” tegasnya.
Ditempat yang sama, warga lainnya Suyatno mengatakan persoalan pertanian bukan hanya pengairan. Tetapi, ketersediaan pupuk yang selalu langka disaat musim tanam. Bahkan, informasi yang didapat. Kios pupuk memberlakukan persyaratan identitas lengkap dan asli, ketika akan mendapatkan pupuk.
“Pupuk Pak, kami dapat info dari kios. Kedepan, pupuk akan dikurangi 50 persen dari sebelumnya. Belum lagi, untuk mendapatkan nya harus menyerah kan identitas Asli. Sementara, kebutuhan pupuk banyak, tapi dari dinas dikurangi,” tegasnya.
Selanjutnya, Suyatno mengaku ada akses jalan pertanian dengan panjang kurang lebih 500 meter, selalu becek dan genangan air ketika curah hujan turun. Sementara, jalan tersebut merupakan akses untuk anak-anak sekolah.
“Kurang lebih 500 meter, masuk di Dusun Padang Asri. Tolong diperhatikan pak, karena jalan itu juga dilalui oleh anak-anak sekolah pak,” tegasnya.
Menanggapi persoalan yang terjadi, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin mengaku aspirasi yang diutarakan menjadi catatan untuk diperjuangkan. Artinya, persoalan pertanian di wilayah Pringsewu harus segera diselesaikan.
“Nanti, hasil reses ini akan masuk dalam pokok-pokok pikiran. Kemudian, direalisasikan dalam bentuk program. Selanjutnya, disampaikan ke masyarakat Pringsewu dan Lampung umumnya,” kata Watoni.
Apalagi, wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung itu menekankan bahwa persoalan pertanian harus menjadi prioritas utama. Karena, secara nasional. Lampung masuk dalam peringkat dua, namun ketika tidak ditopang dengan mensejahterakan petani melalui program yang baik. Maka, akan tergerus.
“Minimal ketika akan musim tanam, pupuk tidak langka. Obat-obatan pertanian terjangkau, harga hasil pertanian bisa sesuai harapan,” tegasnya.
Watoni Dicurhati Masalah Pupuk Saat Reses
Pringsewu — Serap aspirasi tahap I Anggota DPRD Provinsi Lampung tahun 2024, serentak dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui keluhan, dan harapan masyarakat terhadap sejumlah pembangunan di segala bidang. Sesuai Daerah Pemilihan masing-masing.
Dalam diskusi yang digelar, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin menerima sejumlah keluhan dan masukan khususnya tentang ketersedian pupuk, serta obat ham tanaman.
“Pak, kami meminta ketersediaan pupuk, dan obat Hama tanaman. Kami butuh pupuk. Sementara, untuk mendapatkan sangat sulit, apalagi kami ini tergabung di kelompok tani wanita (KWT),” kata Ketua Kelompok Wanita Tani Pager Sari Fajar Agung Barat, Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu. Semi, disela diskusi. Rabu (17/01/2024).
Seharusnya, lanjut Semi. Kelompok yang dibina sudah tidak sulit untuk mendapatkan pupuk. Tapi, hingga saat ini sulit. “Kami minta ke Pak Watoni, untuk bisa memberikan solusi. Karena, menanam sayuran dilahan yang warga, yang tidak terpakai dan dimanfaatkan. Alhamdulillah, sudah berjalan. Tapi, pupuk menjadi kendala Pak,” tegasnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin mengatakan aspirasi yang disampaikan menjadi catatan, untuk diperjuangkan. Sehingga, persoalan kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi. “Pupuk ini menjadi masalah yang selalu berulang dalam setiap tahunnya, apalagi setiap musim tanam. Nanti, akan bahas di dalam rapat Komisi, agar terjadi lagi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung itu melanjutkan. Kehadirannya ditengah-tengah masyarakat Pringsewu pada kesempatan ini, merupakan bentuk perhatian dari wakil rakyat, khususnya persoalan yang terjadi.
“Di masa reses ini, kami ingin tahu apa persoalan yang ada di daerah ini, dan disampaikan secara langsung oleh masyarakat. Ketika sudah diterima, akan diupayakan dalam rapat di kantor,” tegasnya.
Soal Pertanian, Anggota DPRD Lampung Siap Perjuangan Keluhkan Petani
Pringsewu — ‘Pak, mayoritas kami disini petani. Lahan kami, banyak tidur kalau di musim kemarau. Dan Infrastruktur Jalan Tani tolong diperbaiki’, demikian disampaikan warga Dusun Padang Asri, Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Dihadapan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin, saat diskusi dimasa reses. Rabu (17/01/2024).
Ketua Kelompok Tani, Beringin Jaya 2 Padang Asri, Kecamatan Pringsewu, Darsono mengatakan bahwa persoalan air pertanian sudah kerap disampaikan disejumlah forum, baik Desa dan sejenisnya. Tapi, sampai saat ini tidak pernah terwujud.
“Sawah saya murni tadah hujan, kalo musim kemarau, lahan banyak yang tidur. Karena, tanah liat petani mau nanam apa. Pak, tolong dibantu. Kami minta solusi dari Bapak Watoni,” kata Darsono.
Menurutnya, petani di wilayah Padang Asri Fajar Agung sudah bingung untuk mengadu persoalan perairan pertanian. Bahkan, usul sumur BOR gak pernah terwujud.
“Petaninya disini GIAT untuk bertani, tapi gak ada air. Kalau gak ada air petani Mangkrak. Jika nyedot dari irigasi, harus mengeluarkan uang dengan nilai 500 ribu/hektar,” tegasnya.
Ditempat yang sama, warga lainnya Suyatno mengatakan persoalan pertanian bukan hanya pengairan. Tetapi, ketersediaan pupuk yang selalu langka disaat musim tanam. Bahkan, informasi yang didapat. Kios pupuk memberlakukan persyaratan identitas lengkap dan asli, ketika akan mendapatkan pupuk.
“Pupuk Pak, kami dapat info dari kios. Kedepan, pupuk akan dikurangi 50 persen dari sebelumnya. Belum lagi, untuk mendapatkan nya harus menyerah kan identitas Asli. Sementara, kebutuhan pupuk banyak, tapi dari dinas dikurangi,” tegasnya.
Selanjutnya, Suyatno mengaku ada akses jalan pertanian dengan panjang kurang lebih 500 meter, selalu becek dan genangan air ketika curah hujan turun. Sementara, jalan tersebut merupakan akses untuk anak-anak sekolah.
“Kurang lebih 500 meter, masuk di Dusun Padang Asri. Tolong diperhatikan pak, karena jalan itu juga dilalui oleh anak-anak sekolah pak,” tegasnya.
Menanggapi persoalan yang terjadi, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin mengaku aspirasi yang diutarakan menjadi catatan untuk diperjuangkan. Artinya, persoalan pertanian di wilayah Pringsewu harus segera diselesaikan.
“Nanti, hasil reses ini akan masuk dalam pokok-pokok pikiran. Kemudian, direalisasikan dalam bentuk program. Selanjutnya, disampaikan ke masyarakat Pringsewu dan Lampung umumnya,” kata Watoni.
Apalagi, wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung itu menekankan bahwa persoalan pertanian harus menjadi prioritas utama. Karena, secara nasional. Lampung masuk dalam peringkat dua, namun ketika tidak ditopang dengan mensejahterakan petani melalui program yang baik. Maka, akan tergerus.
“Minimal ketika akan musim tanam, pupuk tidak langka. Obat-obatan pertanian terjangkau, harga hasil pertanian bisa sesuai harapan,” tegasnya.
Watoni Noerdin Serap Aspirasi Warga Pringsewu
Pringsewu — Serap aspirasi tahap I Anggota DPRD Provinsi Lampung tahun 2024, serentak dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui keluhan, dan harapan masyarakat terhadap sejumlah pembangunan di segala bidang. Sesuai Daerah Pemilihan masing-masing.
Dalam diskusi yang digelar, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin menerima sejumlah keluhan dan masukan khususnya tentang ketersedian pupuk, serta obat ham tanaman.
“Pak, kami meminta ketersediaan pupuk, dan obat Hama tanaman. Kami butuh pupuk. Sementara, untuk mendapatkan sangat sulit, apalagi kami ini tergabung di kelompok tani wanita (KWT),” kata Ketua Kelompok Wanita Tani Pager Sari Fajar Agung Barat, Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu. Semi, disela diskusi. Rabu (17/01/2024).
Seharusnya, lanjut Semi. Kelompok yang dibina sudah tidak sulit untuk mendapatkan pupuk. Tapi, hingga saat ini sulit. “Kami minta ke Pak Watoni, untuk bisa memberikan solusi. Karena, menanam sayuran dilahan yang warga, yang tidak terpakai dan dimanfaatkan. Alhamdulillah, sudah berjalan. Tapi, pupuk menjadi kendala Pak,” tegasnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin mengatakan aspirasi yang disampaikan menjadi catatan, untuk diperjuangkan. Sehingga, persoalan kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi. “Pupuk ini menjadi masalah yang selalu berulang dalam setiap tahunnya, apalagi setiap musim tanam. Nanti, akan bahas di dalam rapat Komisi, agar terjadi lagi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung itu melanjutkan. Kehadirannya ditengah-tengah masyarakat Pringsewu pada kesempatan ini, merupakan bentuk perhatian dari wakil rakyat, khususnya persoalan yang terjadi.
“Di masa reses ini, kami ingin tahu apa persoalan yang ada di daerah ini, dan disampaikan secara langsung oleh masyarakat. Ketika sudah diterima, akan diupayakan dalam rapat di kantor,” tegasnya.