Hanifah Ajak Warga Pesawaran Terapkan Nilai Pancasila


Pesawaran — ‘Harus sedini mungkin membudayakan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga terlebih dahulu. Dari situ, meningkat ke lingkungan sekitar. Ini penting, agar pondasi bangsa semakin kokoh menuju Indonesia emas 2045’, demikian disampaikan Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Lampung, Hanifah di hadapan warga Desa Khepong Jaya, Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran, kemarin. 


Menurutnya, melalui sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) yang digelar secara serentak oleh anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024, merupakan wujud penguatan nilai-nilai Pancasila hingga tingkat masyarakat secara utuh.


“Kami menginginkan warga Pesawaran khususnya, dan Lampung umumnya, untuk memahami Pancasila secara utuh. Sehingga, dalam menatap Indonesia emas di 2045 mendatang, dapat dengan mudah digapai,” kata Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Hanifah.


Karena, lanjut Ketua Muslimat NU Kabupaten Pesawaran tersebut. Jika, pada saat ini, penguatan nilai-nilai Pancasila tidak dilakukan oleh semua pihak. Maka, bukan tidak mungkin, generasi muda atau anak-anak kita akan mudah terkontaminasi paham Radikal yang kian masif.


“Saat ini, sudah masuk era digital, teknologi semakin canggih. Ketika, para orang tua tidak intens dan peduli terhadap pergaulan, keseharian, tingkah laku anak. Maka, bukan tidak mungkin nilai-nilai Pancasila itu sendiri akan luntur dengan sendirinya,” ujarnya.


Artinya, sosialisasi Pancasila pada satu ini menjadi sangat penting bagi kita semua untuk saling menguatkan, membudayakan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dengan mengawali dari lingkungan keluarga.


“Disini ada narasumber yang sengaja saya hadirkan. Nanti, silahkan ikuti dengan baik, pahami apa yang disampaikan, dan implementasi di lingkungan keluarga," tegas Hanifah.(ADV)

Mardiana Sosialisasikan Pembinaan Ideologi

 


Ideologi Pancasila merupakan pandangan hidup bagi seluruh warga negara Indonesia yang juga sebagai landasan filosofis yang mengatur nilai dasar kehidupan berbangsa.

Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Mardiana, S.T., M.T., dalam Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila, bertempat di aula Desa Karangrejo, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara, pada Jumat, 2 Februari 2024.

“Pancasila adalah tonggak penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Mardiana dihadapan konstituennya.

Selain itu, ia juga menyampaikan jika selama ini dirinya merasa memiliki hubungan yang erat dengan warga setempat.

“Kedekatan saya dengan warga Desa Karangrejo ini salah satunya melalui berbagai Program Aspirasi yang telah direalisasikan di sini dan juga tidak terlepas dari keterwakilan Bapak Hi. Tamanuri sebagai wakil kita di DPR-RI,” tutur Mardiana, legislator DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024 ini.

Diterangkan, program-program aspirasi tersebut merupakan hasil sinergisitas dan komunikasi intens yang selama ini terjalin.

“Tentu, berbagai program aspirasi yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ini juga merupakan cerminan dari penerapan nilai-nilai ideologi Pancasila,” ungkapnya.


Anggota DPRD Lampung Dikeluhkan Soal BPJS Kesehatan


Bandarlampung- Anggota DPRD Kota Bandarlampung Rezki Wirmandi menilai sistem pendidikan saat ini tidak pro rakyat. Sebagai contoh, kata dia, 10 sampai 15 tahun yang lalu saat masih diberlakukan NEM, masyarakat tidak pusing untuk menentukan sekolah bagi anak-anaknya karena bisa dilihat dari nilai dan tentunya tes ujian masuk.


“Ini yang harus dikaji lagi oleh pemerintah. Kita siap dorong agar sistem pendidikan di Lampung khususnya Bandar Lampung bisa diberlakukan kembali seperti semula,” ucap Rezki. 


Lanjut Eky, persoalan sistem PPDB jalur afirmasi, prestasi maupun zonasi banyak dikeluhkan konstituennya. Sebab, banyak anak-anak yang tidak dapat sekolah sesuai keinginannya ataupun berdasarkan kecerdasannya. “Dengan sistem ini tidak ada lagi sekolah favorit, semua sama. Tentunya ini harus dikaji lagi, karena menurut saya, sistem ini tidak tepat sasaran,” ucap Eky.


Untuk itu, dirinya bersama Budiman AS meminta doa restu dan dukungan dari masyarakat agar terpilih kembali sehingga dapat menyuarakan dan menjembatani keluhan-keluhan tersebut ke pemerintah, baik itu pemerintah kota, provinsi maupun pusat. 


Anggota DPRD Lampung Budiman AS  dikeluhkan berbagai persoalan, mulai dari BPJS, uang komite, hingga gaji guru honorer yang sangat memprihatinkan.


“Hari ini kami, saya dan Eky (sapaan akrab Rezki Wirmandi, red) menggelar silaturahmi sekaligus kampanye tatap muka dengan masyarakat Jagabaya II. Banyak keluhan yang masuk ke kami untuk menjadi perhatian kami sebagai wakil rakyat saat ini maupun ke depannya jika terpilih kembali,” ucap Budiman AS.

Anggota DPRD Lampung Paparkan Perkembangan Teknologi


Bandarlampung -  Perkembangan teknologi semakin pesat dan canggih. Begitu banyak kegunaan yang ditawarkan dalam teknologi, terutama pada gadget. 


Dari awal kemunculannya yang hanya sebatas alat komunikasi untuk telepon, kini gadget berubah menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia.


Hal ini disampaikan Anggota DPRD Provinsi Lampung Budiman AS saat melangsungkan giat Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di Gang Afdhol, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung, Senin (27/1).


Menurut Budiman, kehidupan sosial kita khususnya anak-anak kini lebih terpengaruh oleh gadget. Kebanyakan dari penggunaan gadget tersebut lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan meskipun masyarakat memanfaatkan gadget untuk komunikasi ataupun hiburan.


“Tanpa sadar saat ini kita memiliki ideologi Android. Dimana hampir setiap warga memiliki gadget. Tak dipungkiri, meski memiliki dampak positif, gadget juga tak jarang digunakan untuk melakukan hal negatif, seperti menyebar kabar kebohongan, atau hoax,” ujar Ketua Komisi I DPRD Provinsi Lampung ini.


Budiman juga mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan sumber tertinggi dari segala sumber hukum di Indonesia, sudah sepatutnya harus dijaga, dilestarikan, dan diamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam alam setiap butir-butirnya, terutama di tengah para generasi muda.


“Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, harus diamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pondasi hidup kita,” ucap Ketua DPC Partai Demokrat Bandarlampung ini.


Budiman juga mengatakan betapa pentingnya mensosialisasikan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan ke tengah masyarakat khususnya kepada pemuda-pemudi bangsa, agar para pemuda dan pemudi tidak goyah dengan gangguan-gangguan yang berasal dari luar maupun dalam, seperti radikalisme, kemajuan teknologi, terorisme, ujaran kebencian maupun Hoax.


“Di tengah era globalisasi dengan pemakaian gadget jangan sampai membuat bangsa Indonesia goyah, karna pemuda-pemudinya tidak mengenal akan ideologi Pancasila sebagai dasar negaranya,” tambahnya.


Budiman AS berharap dengan sosialisasi yang dilakukan pada hari ini dapat membentuk dan mencetak karakter diri pemuda-pemudi agar lebih paham akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung Ajak Warga Jaga Kerukunan


Bandarlampung - AKP Basri Dina menegaskan, sejatinya, radikalisme dan terorisme adalah musuh agama dan musuh negara, karena tidak ada agama satupun yang membenarkan radikalisme dan terorisme.


“Saat ini kita butuh regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila agar Indonesia aman dan damai,” ujarnya.


Ancaman terhadap keutuhan NKRI yang berasal dari dalam negeri, menurutnya, bisa diibaratkan musuh dalam selimut. Ini karena ancaman-ancaman tersebut diciptakan oleh sekelompok orang tertentu yang kemudian membuat keonaran dengan harapan ingin menciptakan chaos hingga mencapai kepentingannya.


Menurut Basri kepentingan tersebut dapat berupa pergantian ideologi bangsa, menggulingkan salah satu tokoh bangsa, hingga menciptakan perang di NKRI.


“Contoh Ancaman tersebut ya ng harus segera diatasi adalah KKN, Narkoba dan Penggantian Ideologi Bangsa. Ini jelas ancaman dari dalam negeri sendiri,” tegasnya.


Anggota DPRD Provinsi Lampung Kostiana Merawat Pancasila merupakan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia, bukan aparat pemerintah saja. 


Dalam arahannya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Lampung ini berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat Pancasila di tengah perbedaan suku, ras, agama maupun budaya.


“Pancasila harus selalu kita bumikan. Artinya, dimana pun dan kapanpun kita sudah sewajibnya menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti hidup bergotong royong, toleransi dan saling menjaga kerukunan,” ucap Kostiana.


Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung ini juga menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan baik antar suku, budaya maupun agama, maupun pilihan calon pemimpin terlebih jelang Pemilu bulan depan.

Kostiana: Pancasila Harus Selalu Kita Bumikan


Bandarlampung - Merawat Pancasila merupakan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia, bukan aparat pemerintah saja. Hal ini ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Lampung Kostiana saat melaksanakan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kedaton, Senin (29/1).


Dalam arahannya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Lampung ini berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat Pancasila di tengah perbedaan suku, ras, agama maupun budaya.


“Pancasila harus selalu kita bumikan. Artinya, dimana pun dan kapanpun kita sudah sewajibnya menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti hidup bergotong royong, toleransi dan saling menjaga kerukunan,” ucap Kostiana.


Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung ini juga menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan baik antar suku, budaya maupun agama, maupun pilihan calon pemimpin terlebih jelang Pemilu bulan depan.


Sementara itu, Salah satu narasumber AKP Basri Dina menegaskan, sejatinya, radikalisme dan terorisme adalah musuh agama dan musuh negara, karena tidak ada agama satupun yang membenarkan radikalisme dan terorisme.


“Saat ini kita butuh regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila agar Indonesia aman dan damai,” ujarnya.


Ancaman terhadap keutuhan NKRI yang berasal dari dalam negeri, menurutnya, bisa diibaratkan musuh dalam selimut. Ini karena ancaman-ancaman tersebut diciptakan oleh sekelompok orang tertentu yang kemudian membuat keonaran dengan harapan ingin menciptakan chaos hingga mencapai kepentingannya.


Menurut Basri kepentingan tersebut dapat berupa pergantian ideologi bangsa, menggulingkan salah satu tokoh bangsa, hingga menciptakan perang di NKRI.


“Contoh Ancaman tersebut ya ng harus segera diatasi adalah KKN, Narkoba dan Penggantian Ideologi Bangsa. Ini jelas ancaman dari dalam negeri sendiri,” tegasnya.


Selain itu menurut Basri Dina, Pancasila merupakan dasar yang menjadi patokan hidup untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara di tengah arus

globalisasi. Nilai-nilai Pancasila menjadi pemersatu bangsa Indonesia dan menjadikan generasi anak bangsa memiliki karakter yang baik.


“Untuk itu, sudah sewajibnya kita sebagai warga negara Indonesia untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila maupun empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.


Diketahui, sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila yang digelar Anggota DPRD Provinsi Lampung Kostiana, turut menghadirkan A Basri Dina dan Siti Maryamah sebagai narasumber, dan juga tokoh masyarakat, serta caleg muda PDI Perjuangan DPRD Kota Bandarlampung M Yoriko Alfarizi. (LW)

Anggota DPRD Lampung Sosialisasi Pembinaan Idiologi


Bandarlampung - AKP Basri Dina menegaskan, sejatinya, radikalisme dan terorisme adalah musuh agama dan musuh negara, karena tidak ada agama satupun yang membenarkan radikalisme dan terorisme.


“Saat ini kita butuh regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila agar Indonesia aman dan damai,” ujarnya.


Ancaman terhadap keutuhan NKRI yang berasal dari dalam negeri, menurutnya, bisa diibaratkan musuh dalam selimut. Ini karena ancaman-ancaman tersebut diciptakan oleh sekelompok orang tertentu yang kemudian membuat keonaran dengan harapan ingin menciptakan chaos hingga mencapai kepentingannya.


Menurut Basri kepentingan tersebut dapat berupa pergantian ideologi bangsa, menggulingkan salah satu tokoh bangsa, hingga menciptakan perang di NKRI.


“Contoh Ancaman tersebut ya ng harus segera diatasi adalah KKN, Narkoba dan Penggantian Ideologi Bangsa. Ini jelas ancaman dari dalam negeri sendiri,” tegasnya.


Anggota DPRD Provinsi Lampung Kostiana Merawat Pancasila merupakan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia, bukan aparat pemerintah saja. 


Dalam arahannya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Lampung ini berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat Pancasila di tengah perbedaan suku, ras, agama maupun budaya.


“Pancasila harus selalu kita bumikan. Artinya, dimana pun dan kapanpun kita sudah sewajibnya menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti hidup bergotong royong, toleransi dan saling menjaga kerukunan,” ucap Kostiana.


Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung ini juga menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan baik antar suku, budaya maupun agama, maupun pilihan calon pemimpin terlebih jelang Pemilu bulan depan.

Anggota DPRD Lampung Sosperda Rembug Desa


Bandarlampung - Anggota DPRD Provinsi Lampung Kostiana menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Rembug Desa Dan Kelurahan Dalam Pencegahan Konflik di Provinsi Lampung.

Dalam arahannya, Kostiana yang juga ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung ini mengajak masyarakat untuk mengedepankan musyawarah mufakat sehingga terhindar dari konflik yang tidak diinginkan.

“Saya mengajak masyarakat untuk dapat menyikapi setiap masalah dengan lebih mengedepankan musyawarah, agar setiap persoalan yang terjadi di lingkungan kita dapat disikapi dengan baik,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung ini, Rabu (31/1).

Dalam Sosper yang digelar di Wayhalim tersebut, Kostiana menyampaikan, regulasi ini perlu diimplementasikan dengan memberikan pemahaman mendalam tentang Peraturan Daerah tersebut kepada masyarakat secara luas, sehingga potensi terjadinya gesekan dapat dihindari.

Hal ini juga sebagai upaya meminimalisir terjadinya konflik antar masyarakat jelang pemilu 2024.

Anggota DPRD Lampung Ajak Warga Way Halim Jaga Kerukunan


Bandarlampung - Ustadz Suparman Abdul Karim mengatakan, keberadaan Perda ini sebagai salah satu upaya meminimalisir terjadinya konflik antar masyarakat jelang pemilu 2024.

Suparman mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tersulut dengan masalah atau isu negatif yang berkembang di masyarakat.

“Kita harus pandai menyikapi masalah, jangan mudah terprovokasi supaya hubungan bermasyarakat dapat terjalin dengan baik, jangan tinggalkan budaya gotong royong di lingkungan sekitar,” ucapnya saat menjadi pembicara Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Rembug Desa Dan Kelurahan Dalam Pencegahan Konflik di Provinsi Lampung.

 Kostiana yang juga ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung ini mengajak masyarakat untuk mengedepankan musyawarah mufakat sehingga terhindar dari konflik yang tidak diinginkan.

“Saya mengajak masyarakat untuk dapat menyikapi setiap masalah dengan lebih mengedepankan musyawarah, agar setiap persoalan yang terjadi di lingkungan kita dapat disikapi dengan baik,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung ini, Rabu (31/1).

Budiman AS dan Sigit Ajak Warga Bandarlampung Terapkan Nilai Pancasila


Bandarlampung - Akademisi FISIP Universitas Lampung (Unila) R Sigit Krisbintoro mengajak masyarakat Sukarame untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


Menurutnya, Pancasila merupakan dasar yang menjadi patokan untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara di tengah arus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila menjadi pemersatu bangsa Indonesia dan menjadikan generasi anak bangsa memiliki karakter yang baik.


“Untuk itu, sudah sewajibnya kita sebagai warga negara Indonesia untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila maupun empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Budiman AS siap Jembatani Aspirasi Warga Bandarlampung


Bandarlampung -  Anggota DPRD Kota Bandarlampung Rezki Wirmandi bersama Ketua DPC Partai Demokrat Bandarlampung Provinsi Lampung yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Bandarlampung Budiman AS menggelar silaturahmi sekaligus kampanye tatap muka dengan ratusan warga Gunung Sulah, Sabtu.


Dalam kampanye tersebut, Budiman AS dan Rezki yang merupakan caleg nomor urut 1 Partai Demokrat di masing-masing dapil tersebut dikeluhkan berbagai persoalan, mulai dari BPJS, uang komite, hingga gaji guru honorer yang sangat memprihatinkan.


“Hari ini kami, saya dan Eky (sapaan akrab Rezki Wirmandi, red) menggelar silaturahmi sekaligus kampanye tatap muka dengan masyarakat Jagabaya II. Banyak keluhan yang masuk ke kami untuk menjadi perhatian kami sebagai wakil rakyat saat ini maupun ke depannya jika terpilih kembali,” ucap Budiman AS.


Persoalan BPJS misalnya. Banyak warga yang tidak puas dengan fasilitas BPJS yang hanya memiliki kuota tiga hari rawat inap. “Kita tidak tahu berapa hari kita sembuh ketika dirawat. Menurut saya, pembatasan hari rawat inap harusnya dihapuskan,” ucap Budiman AS.


Ketua Komisi I DPRD Lampung ini juga mengaku prihatin dengan gaji guru honorer yang terbilang sangat sedikit dan tentunya tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Saya sangat miris karena guru merupakan tugas mulia. Kita bisa seperti ini karena jasa para guru kita terdahulu. Sangat disayangkan jika para guru honorer masih menerima gaji yang sangat sedikit dan saya pastikan tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari,” tegas Budiman AS.