DPRD Lampung Apresiasi Pembukaan CPNS oleh Pemerintah


 Bandar Lampung — 'Pembukaan CPNS oleh Kementerian sangat bagus. Karena, hal itu membuka lapangan kerja masyarakat lampung. Namun, pemerintah provinsi dan Kabupaten harus cermat dan tepat memberikan formula tentang CPNS itu sendiri, demikian disampaikan, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas. Kamis (02/05/2024). 


Saat ditemui di kantornya, Senior Gerindra Lampung tersebut menuturkan bahwa pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota harus terbuka dan saling melengkapi tentang persoalan CPNS yang dijadwalkan akan dibuka oleh Kementerian. Hal itu sangat penting, agar formasi yang dibuka dapat menopang pembangunan Provinsi Lampung secara umum. 


“Ini penting diperhatikan, CPNS dibuka tujuannya sangat bagus. Memberdayakan SDM di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai. Tapi, Pemerintah daerah harus cermat, dan harus lebih mengutamakan azaz manfaat yang lebih baik untuk kedepannya," kata Mikdar. 


Oleh karena itu, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung itu menyarankan bahwa. Ada formula yang dirasa lebih tepat, bagi pemerintah daerah untuk hal CPNS. Pertama, ketika kabupaten/kota tersebut sudah banyak tenaga PNS, dengan menelan Belanja Pegawai cukup tinggi. Maka, alangkah baiknya daerah tersebut membagi tenaga PNS ke daerah yang membutuhkan. 


“Jadi, daerah yang belanja pegawainya tinggi. Dapat memaksimalkan anggaran untuk pembangunan daerah itu sendiri. Ini azas manfaat yang tidak kalah penting, kan," kata Mikdar seperti dilansir wartapost. 


Karena, Anggota Tim Pemekaran Kabupaten Sungkai Bunga Mayang tersebut melanjutkan. Apa yang disampaikan sangatlah realistis, mengingat dari 15 kabupaten/kota ada sejumlah daerah yang APBD Nya Defisit. Sementara, dari analisa dan fakta yang ada, angka terbesar pengeluaran dari suatu daerah, terletak pada belanja pegawai, dengan tembus kisaran 60-70 persen dari APBD. 





Demo di DPRD Lampung, Buruh Menolak Upah Murah


Bandar Lampung, – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi di halaman Kantor DPRD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Rabu (1/5/2024).


Mereka melakukan aksi unjuk rasa itu dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada 1 Mei setiap tahunnya. Pantauan di lapangan, aksi yang diikuti ratusan pekerja buruh itu berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Ratusan buruh itu kompak mengenakan pakaian berwarna nuansa biru putih.

Mereka berdiri di halaman kantor DPRD Pemprov Lampung sambil mengibarkan bendara bergambar konfederasi serikat buruh seperti, FSPMI, KSPI, SPSI dan lain-lain. 

Pimpinan FSPMI cabang Lampung, Erick Meidiartha dalam orasinya mengatakan bahwa dalam unjuk rasa tersebut ada lima poin yang menjadi tuntutan para buruh.

“Pertama cabut Omnibus Law UU No 6 Cipta Kerja, kedua hapus outsourcing tolak upah murah atau lumpsump, perlindungan K3, Tolak PPH 21 yang memberatkan pekerja buruh dan upah serta THR yang tidak dibayarkan oleh perusahaan,”kata Erick, Rabu (1/5/2024). 

Dia meminta, Undang Undang Omnibus Law dan outsourcing dicabut karena menyengsarakan pekerja buruh.

“Kami meminta omnibus law dan outsourcing dihapuskan, karena negara sendiri sudah menjadi agen outsourcing dengan kontrak yang tidak ada kepastian kerja. Saat buruh meminta menjadi pekerja tetep, maka tidak punya kekuatan,”jelas dia.

Kemudian, kata Erick, para buruh juga menolak upah murah, karena penetapannya hanya berdasarkan aturan. Menurut dia, buruh di daerah itu mempunyai hak otonom untuk mengelola para pekerja. Selanjutnya, pihaknya juga memberatkan peraturan baru yaitu PPH pasal 21 soal pajak penghasilan pekerja.

“Semua tuntutan kita ini akan kita sampaikan kepada DPRD dan Pemprov Lampung, kita minta ini bukan hanya sekedar pertemuan saja, setidak tidaknya mendukung kegiatan ini. Kita minta ciptakan perda untuk mengatasi permasalahan ini supaya tidak menguntungkan hanya segelintir orang saja,” pungkasnya. 

Menganggapi tuntutan para buruh, Sekertaris DPRD Lampung Komisi 5, Mikdar Ilyas mengatakan bahwa menerima semua apa yang menjadi tuntutan massa aksi. 

“Sebenarnya hari ini tanggal merah. Namun, kantor dewan memang tidak mengenal libur apalagi mengenai hajat orang banyak. Apa yang kita dengar tadi dari perwakilan buruh di Provinsi Lampung. Kita akan terima dan mengekajinya terlebih dahulu, untuk kemudian ditindak lanjuti,”kata Mikdar seperti dilansir beranda lampung.

Setalah itu, kata dia, DPRD Lampung khusunya di Komisi 5 akan melakukan pertemuan guna membahas tuntutan yang telah disuarakan para buruh. “Kita akan lakukan rapat, Insyallah dalam waktu dekat kita undang lagi perwakilan organisasi buruh di Lampung untuk mencari jawaban dari persoalan yang sama. Kita tidak tinggal diam, apalagi ini untuk kebaikan kita semua,”pungkasnya.

Anggota DPRD Lampung Sikapi DBH Pemprov Lampung


Bandar Lampung - Provinsi Lampung pernah memiliki hutang Dana Bagi Hasil (DBH) hingga Rp 700 Miliar, namun sudah dibayar lunas pada awal tahun 2021. 


Hal itu disampaikan langsung oleh Noverisman Subing, selaku Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung dalam Talk Show Kupas TV yang dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang S.E., M.M, di Bukit Randu Sabtu (01/05) 


Noverisman mengatakan bahwa salah satu sumber dana dari APBD Kota maupun Provinsi ini adalah dana bagi hasil (DBH), Ia menyorot langsung soal dana bagi hasil yang disalurkan ke kabupaten kota dan yang menjadi hal menarik bagi Noverisman bahwa sejak tahun 2013 Provinsi Lampung memiliki utang DBH sebesar Rp 700 miliar. 


"Yang menariknya di era Gubernur ini DBH untuk daerah kabupaten kota ini sudah tidak terutang lagi, jadi semua sudah lunas ditahun 2021. Dari era Gubernur sebelumnya tahun 2013 atau 2014 sudah mempunyai utang dana bagi hasilnya sekitar Rp 700 miliar, dari situlah terhutang terus, lalu kita bayar terus sampai tahun 2020," jelasnya. 


Menanggapi itu, Kepala BPKAD Provinsi Lampung, Marindo membenarkan apa yang dibicarakan Noverisman terkait utang provinsi tehadap Dana Bagi Hasil. 


"Jadi benar yang dikatakan pak Noverisman, bahwa kita Provinsi Lampung sudah membayar hutang dana bagi hasil kepada kabupaten kota, hutang tersebut pada triwulan tiga dan triwulan empat. Hutang tersebut menjadi beban provinsi dan itu juga sudah kita sampaikan ke kabupaten kota atas perintah Gubernur Lampung," jelas Marindo. 


Marindo menuturkan bahwa sejak Arinal Djunaidi bersama dengan Chusnunia Chalim menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, pihaknya telah mulai mecicil hutang DBH tersebut. 


"Sejak pak Arinal dan bu Nunik menjabat tahun 2019 sudah mulai mencicil, sehingga tahun 2020 mulai mengalokasikan prioritas anggaran bersama dengan DPRD untuk membayar utang bagi hasil, lalu di tahun 2020 sudah mulai mencicil kemudian di tahun 2021 tinggal sisanya. Penyelesaiannya secara bertahap dan sudah selesai untuk triwulan tiga dan triwulan empat," jelasnya seperti dilansir kupas tuntas. 


Disinggung mengenai berita yang beredar terkait lambatnya pencaraian DBH Kabupaten Kota dan transfer hingga pembangunan di daerah tak berjalan, Marindo mengatakan bahwa perhitungan dilakukan pertriwulan dan melalui proses perhitungan agar tak terjadi kesalahan. 


"Prosesnya itu pertriwulan perhitungannya pertiga bulan kita bayar, tiga bulan awal kita lakukan perhitungan yang dilakukan oleh Bapenda. Tentu tidak mudah menghitung itu. Karena banyaknya potensi," ucapnya. 



Noverisman Sikapi DBH Pemprov Lampung

Provinsi Lampung pernah memiliki hutang Dana Bagi Hasil (DBH) hingga Rp 700 Miliar, namun sudah dibayar lunas pada awal tahun 2021. Hal itu disampaikan langsung oleh Noverisman Subing, selaku Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung dalam Talk Show Kupas TV yang dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang SE, MM, di Bukit Randu Sabtu (01/05)

Nover mengatakan bahwa salah satu sumber dana APBD Kabupaten/Kota maupun Provinsi ini adalah dana bagi hasil (DBH), namun sejak tahun 2013 Provinsi Lampung memiliki utang DBH sebesar Rp 700 miliar dan baru bisa dilunasi tahun 2020 atau di era Gubernur Arinal Djunaidi. “Yang menariknya di era Gubernur Arinal ini DBH untuk daerah kabupaten kota lunas terbayar dan tidak terutang lagi, jadi semua sudah lunas ditahun 2021. Dari era dua Gubernur sebelumnya sejak tahun 2013 atau 2014 sudah mempunyai utang dana bagi hasil sekitar Rp 700 miliar, dari situlah terhutang terus, lalu kita bayar terus sampai tahun 2020,” jelasnya.

Menanggapi itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Lampung, Marindo membenarkan apa yang dibicarakan Noverisman terkait utang provinsi tehadap Dana Bagi Hasil.
“Jadi benar yang dikatakan Pak Nover, bahwa Provinsi Lampung sudah membayar hutang dana bagi hasil kepada kabupaten kota, hutang tersebut pada triwulan tiga dan triwulan empat. Hutang tersebut menjadi beban provinsi dan itu juga sudah kita sampaikan ke kabupaten kota atas perintah Gubernur Lampung,” jelas Marindo seperti dilansir lintaspost.com.
Marindo menuturkan bahwa sejak Arinal Djunaidi bersama dengan Chusnunia Chalim menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, pihaknya telah mulai mecicil hutang DBH tersebut.
“Sejak Pak Arinal dan Bu Nunik menjabat tahun 2019 sudah mulai mencicil, sehingga tahun 2020 mulai mengalokasikan prioritas anggaran bersama dengan DPRD untuk membayar utang bagi hasil, lalu di tahun 2020 sudah mulai mencicil kemudian di tahun 2021 tinggal sisanya. Penyelesaiannya secara bertahap dan sudah selesai untuk triwulan tiga dan triwulan empat,” jelasnya.

Hutang DBH Pemprov Lampung awalnya Rp 700 M di akhir kepemimpinan Gubernur Sjcahroedin ZP dan di era Ridho Ficardo pernah naik diangka Rp 1,1 T terus di cicil dan lunas 100 persen di tahun 2020 di era Arinal Djunaidi.


Ketua DPRD Lampung Beri Catatan Khusus Rumah Sakit, Ini Alasannya

 


Lampung – Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay SH., MH menegaskan dan meminta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk menindak tegas Rumah Sakit baik Pemerintah maupun Swasta yang tidak responsif dan humanis terhadap pasien pengguna layanan BPJS Kesehatan. Selasa (30/04/2024)


Ia menilai sejumlah rumah sakit yang ditemukan dan dilaporkan masyarakat ke lembaga DPRD Lampung semuanya pengguna jasa layanan BPJS Kesehatan.


“keluhannya sama, terkesan Rumah Sakit memberikan pelayanan yang berbeda ketika pasien merupakan penerima manfaat dari BPJS Kesehatan, inikan iuran dan dibayarkan oleh pihak BPJS, lalu kenapa memiliki perbedaaan layanan bagi pasien, saya, pak sekda, pak gubernur juga memiliki jaminan kesehatan BPJS “ Tegasnya


Ia juga menceritakan pengalamannya di Rumah Sakit baru baru ini, dengan menggunakan pakaian seadanya dan bagian dari peserta BPJS, respon yang diberikan oknum tenaga kesehatan tersebut terkesan melihat sebelah mata dan tanpa ada etika komunikasi yang baik.


“ Saya tanya mengenai informasi dan keadaan pasien keluarga saya saat itu, tapi kesannya seperti saya ini rakyat jelata, ini dilakukan oleh oknum dokter di Rumah Sakit Swasta tipe B, kalau mau datanya nanti saya berikan, kalau saya sampaikan di musrenbang ini saya mengedepankan etika komunikasi walaupun fungsi DPRD adalah pengawasan “ Ungkapnya


Kemudian ia kembali menceritakan hal yang berbeda ketika pihak rumah sakit di informasikan bahwa akan ada kunjungan Ketua DPRD Provinsi Lampung saat itu.


Saya saat itu ingin mengetahui bagaimana respon layanan rumah sakit ketika di beritahukan kalau ada pejabat yang akan melakukan kunjungan ke salah satu pasien disana, dan ternyata sangat jauh berbeda.


“ inikan gak bener, kenapa kita bekerja selalu menggunakan cara cara atensi, ketika ada kunjungan baru semuanya di sulap baik dan bagus, Rumah Sakit memiliki fungsi sosial tidak mengedepankan hanya profit orientied saja, silahkan ini dilakukan caracara bisnis tapi tidak mengurangi esensi dan tujuan utama berdirinya RS itu sendiri “ Ungkapnya.(*)

Rahmat Mirzani Djausal: Mari Berdoa untuk Timnas U-23 Indonesia


Anggota DPRD Provinsi Lampung yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta masyarakat tetap bangga dengan Timnas Indonesia U-23.


Menurut Mirza, Timnas U-23 masih berpeluang meraih juara tiga, bahkan lolos ke Olimpiade Paris 2024.


Meski tidak hadir langsung di acara nobar itu, menurut Mirza, pertandingan ini adalah sejarah. Bagaimana anak-anak muda bangkit memberikan perubahan, memberikan inspirasi dan memberikan semangat kepada masyarakat Indonesia di seluruh penjuru dunia.


"Mari kita sama-sama berdoa agar anak-anak muda kita menjadi pencetak sejarah, menjadi inspirasi dan memberi semangat untuk kita semua. Untuk menuju Indonesia yang lebih baik ke depan," kata Mirza kepada penonton yang memadati gelaran nonton bareng semifinal Timnas U-23 Indonesia melawan Uzbekistan, di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Senin (29/4/2024) malam. 


Untuk itu, dia berharap para penonton tetap mendukung Timnas Indonesia para pertandingan berikutnya. Dia mengingatkan, penampilan Timnas U-23 sudah jauh dari target. Apalagi ini tim debutan dan pertama kali dalam sejarah langsung masuk babak perempat final.



Harapan Mirza pun disahuti penonton dengan menyampaikan ungkapan, ""Indonesia memang belum masuk final. Tapi kita masih ada harapan juara tiga. Terima kasih kepada Rahmat Mirzani Djausal. Semoga menjadi gubernur kita,". Penonton lain juga mengirim pantun, "Bila kita kecebur pakai pelampung. Rahmat Mirzani calon gubernur Lampung."


Tidak hanya di Bandar Lampung, acara nonton bareng (nobar) Rahmat Mirzani Djausal juga diadakan di berbagai wilayah seperti Lampung Selatan, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang. warga. Yoga Swara, selaku penyelenggara mengatakan inisiatif nobar ini adalah hasil inspirasi Mirza dari program Prabowo Subianto, yang ingin mengangkat kembali citra Indonesia di kancah internasional melalui sepak bola.

Anggota DPRD Lampung Ajak Warga Dukung Timnas Indonesia U23


Lampung —Sukses besar timnas Indonesia U23 menaklukkan Korea dalam pertandingan seru yang diakhiri melalui tendangan pinalti, membawa tim asuhan STY itu masuk semifinal AFC U23. Senin (29/4/2024) malam nanti, penentuan nasib timnas selanjutnya adalah dengan melawan tim tangguh, Uzbekistan.


Guna memberikan dukungan kepada timnas Indonesia U23 dalam perjuangannya di semifinal AFC tersebut, Rahmat Mirzani Djausal (RMD) mengajak seluruh warga Lampung untuk nonton bareng (nobar).


Dalam rilis yang dikirimkan RMD Media Squad, diuraikan, ajakan RMD yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Lampung bagi seluruh warga Lampung untuk nobar semifinal AFC U23 ini bertempat di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, pada hari Senin (29/4/2024) mulai pukul 19.00 hingga selesai.


Sambil menunggu pertarungan yang dipastikan berlangsung seru dan menentukan nasib timnas Indonesia U23 ke babak selanjutnya, warga juga akan dihibur dengan penampilan musik dari Teboxs. Selain disiapkan berbagai hadiah dan hiburan lainnya. (Team)

Meski Kalah Lawan Uzbekistan, RMD Minta Masyarakat Tetap Dukung Timnas Indonesia


Ribuan masyarakat Lampung berkumpul untuk memberikan dukungan penuh kepada timnas di Semifinal AFC U23 antara Indonesia dan Uzbekistan di PKOR Wayhalim, Bandar Lampung, Senin (29/4) malam.


Acara ini turut diramaikan oleh dukungan kepada RMD, Anggota DPRD Lampung. Para warga menyampaikan dukungan mereka melalui lomba pantun, salah satunya berbunyi:


"Indonesia memang belum masuk final  


Tapi kita masih ada harapan juara tiga  


Terima kasih kepada Rahmat Mirzani Djausal  


Semoga menjadi gubernur kita"


Pantun lainnya menambahkan dukungan dan harapan bagi RMD untuk Pemilihan Gubernur Lampung 2024:


"Bila kita kecebur pakai pelampung  


Rahmat Mirzani calon gubernur Lampung"


RMD, sempat menyapa masyarakat saat waktu istirahat pergantian babak, menyatakan permintaan maaf karena tidak bisa hadir langsung di tengah-tengah masyarakat. Dia juga menyampaikan pesan inspiratif kepada para penggemar sepak bola dan anak-anak muda yang hadir. 


Menurut RMD, pertandingan ini adalah sejarah. Bagaimana anak-anak muda bangkit memberikan perubahan, memberikan inspirasi dan memberikan semangat kepada masyarakat Indonesia di seluruh penjuru dunia. 


Meski belum menang melawan Uzbekistan malam ini, RMD mengajak masyarakat Lampung untuk terus mendukung timnas Indonesia. Indonesia masih punya peluang untuk merebut posisi ketiga yang bisa meloloskan Indonesia ke Olimpiade Paris. 


"Mari kita sama-sama berdoa agar anak-anak muda kita menjadi pencetak sejarah, menjadi inspirasi dan memberi semangat untuk kita semua. Untuk menuju Indonesia yang lebih baik ke depan," kata RMD yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung ini. 


Yoga Swara, selaku penyelenggara nobar, mengatakan bahwa inisiatif nobar ini adalah hasil inspirasi RMD dari program Pak Prabowo, yang ingin mengangkat kembali citra Indonesia di kancah internasional melalui sepak bola. 


Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian timnas Indonesia yang berhasil mencapai semifinal, melampaui target awal Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menginginkan timnas hanya sampai delapan besar. 


"Ini momentum awal yang sangat baik. Meski kita kalah dari Uzbekistan, kita masih punya kesempatan untuk merebut posisi ketiga yang bisa meloloskan kita ke Olimpiade Paris. Saya yakin, dengan dukungan masyarakat Indonesia, kita bisa mencapai target tersebut," harap Yoga. 


Pertandingan yang penuh semangat dan dukungan dari para penggemar ini diharapkan dapat membawa semangat baru bagi perkembangan sepak bola dan olahraga lainnya di Indonesia. 



"Semoga perjuangan timnas Indonesia di AFC U23 ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya seperti dilansir rmollampung. 



Rahmat Mirzani Djausal: Mari Berdoa untuk Timnas U-23 Indonesia


Anggota DPRD Provinsi Lampung yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta masyarakat tetap bangga dengan Timnas Indonesia U-23.


Menurut Mirza, Timnas U-23 masih berpeluang meraih juara tiga, bahkan lolos ke Olimpiade Paris 2024.


Meski tidak hadir langsung di acara nobar itu, menurut Mirza, pertandingan ini adalah sejarah. Bagaimana anak-anak muda bangkit memberikan perubahan, memberikan inspirasi dan memberikan semangat kepada masyarakat Indonesia di seluruh penjuru dunia.


"Mari kita sama-sama berdoa agar anak-anak muda kita menjadi pencetak sejarah, menjadi inspirasi dan memberi semangat untuk kita semua. Untuk menuju Indonesia yang lebih baik ke depan," kata Mirza kepada penonton yang memadati gelaran nonton bareng semifinal Timnas U-23 Indonesia melawan Uzbekistan, di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Senin (29/4/2024) malam. 


Untuk itu, dia berharap para penonton tetap mendukung Timnas Indonesia para pertandingan berikutnya. Dia mengingatkan, penampilan Timnas U-23 sudah jauh dari target. Apalagi ini tim debutan dan pertama kali dalam sejarah langsung masuk babak perempat final.



Harapan Mirza pun disahuti penonton dengan menyampaikan ungkapan, ""Indonesia memang belum masuk final. Tapi kita masih ada harapan juara tiga. Terima kasih kepada Rahmat Mirzani Djausal. Semoga menjadi gubernur kita,". Penonton lain juga mengirim pantun, "Bila kita kecebur pakai pelampung. Rahmat Mirzani calon gubernur Lampung."


Tidak hanya di Bandar Lampung, acara nonton bareng (nobar) Rahmat Mirzani Djausal juga diadakan di berbagai wilayah seperti Lampung Selatan, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang. warga. Yoga Swara, selaku penyelenggara mengatakan inisiatif nobar ini adalah hasil inspirasi Mirza dari program Prabowo Subianto, yang ingin mengangkat kembali citra Indonesia di kancah internasional melalui sepak bola.

Rahmat Mirzani Djausal: Mari Berdoa untuk Timnas U-23 Indonesia


Anggota DPRD Provinsi Lampung yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta masyarakat tetap bangga dengan Timnas Indonesia U-23.


Menurut Mirza, Timnas U-23 masih berpeluang meraih juara tiga, bahkan lolos ke Olimpiade Paris 2024.


Meski tidak hadir langsung di acara nobar itu, menurut Mirza, pertandingan ini adalah sejarah. Bagaimana anak-anak muda bangkit memberikan perubahan, memberikan inspirasi dan memberikan semangat kepada masyarakat Indonesia di seluruh penjuru dunia.


"Mari kita sama-sama berdoa agar anak-anak muda kita menjadi pencetak sejarah, menjadi inspirasi dan memberi semangat untuk kita semua. Untuk menuju Indonesia yang lebih baik ke depan," kata Mirza kepada penonton yang memadati gelaran nonton bareng semifinal Timnas U-23 Indonesia melawan Uzbekistan, di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Senin (29/4/2024) malam. 


Untuk itu, dia berharap para penonton tetap mendukung Timnas Indonesia para pertandingan berikutnya. Dia mengingatkan, penampilan Timnas U-23 sudah jauh dari target. Apalagi ini tim debutan dan pertama kali dalam sejarah langsung masuk babak perempat final.



Harapan Mirza pun disahuti penonton dengan menyampaikan ungkapan, ""Indonesia memang belum masuk final. Tapi kita masih ada harapan juara tiga. Terima kasih kepada Rahmat Mirzani Djausal. Semoga menjadi gubernur kita,". Penonton lain juga mengirim pantun, "Bila kita kecebur pakai pelampung. Rahmat Mirzani calon gubernur Lampung."


Tidak hanya di Bandar Lampung, acara nonton bareng (nobar) Rahmat Mirzani Djausal juga diadakan di berbagai wilayah seperti Lampung Selatan, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang. warga. Yoga Swara, selaku penyelenggara mengatakan inisiatif nobar ini adalah hasil inspirasi Mirza dari program Prabowo Subianto, yang ingin mengangkat kembali citra Indonesia di kancah internasional melalui sepak bola.

Mingrum Gumay Sikapi Pusdiklat Sat Pol PP di Kota Baru


Lampung,– Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay meminta areal kota baru di fungsikan sementara menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sat Pol PP. Selasa (30/04/2024)


Mingrum Gumay menyebutkan bahwa kritik publik terhadap mangkraknya pembangunan di kota baru menjadikan dirinya termotivasi mendorong dan merekomendasikan pemanfaatan tata ruang di kota baru menjadi pusdiklat sat pol PP.


“Di depan gubernur dan pihak terkait saya meminta pada kesempatan kali ini untuk mendorong dan mewujudkan pemanfaatan tata ruang kotabaru menjadi pusdiklat Satpol PP, selain menjadikan pusat pelatihan Sat Pol PP juga bisa di fungsikan untuk menjaga aset daerah disana “ Ujar Mingrum


Ia juga menyebutkan pemanfaatan dan pengalihan fungsi sementara dapat menekan potensi kriminal dan lainnya yang digunakan oleh sejumlah pihak di area kota baru tersebut.


“ Saya lihat banyak pasangan muda-mudi yang duduk disana tanpa adanya pengawasan, kemudian saya dengar tempat itu juga digunakan untuk balap liar, mabuk-mabukan hingga transaksi narkotika “ Lanjutnya


Mingrum mengatakan salah satu faktor tidak berjalannya maksimal keberlanjutan pembangunan disana akibat dari kekuatan anggaran daerah yang belum memadai tetapi pemerintah juga tidak boleh melakukan pembiaran aset daerah di kota baru, jadi mari kita lakukan inovasi berbasis kreativitas disana.


“ Silahkan diusulkan programn yang akan dilakukan dikotabaru, nanti kita bahas saat pembahsan di perubahan, saya pastikan DPRD akan dukung usulan tersebut “ Tutupnya. (*)